Rabu, 03 Juli 2013

Potensi Wisata Kota Lhokseumawe

Aceh umumnya identik dengan kota Banda Aceh dan juga Sabang.Kedua tempat itu menjadi salah satu Destinasi Wisata di Indonesia.Tapi tahukah anda?bahwa selain daerah tersebut masih ada tempat lain di Aceh yang berpotensi menjadi Destinasi Wisata baru?
Lhokseumawe misalnya. Kota kecil yang dikenal sebagai kota gas ini adalah sebuah pulau yang luasnya hanya 11 km yang dikelilingi laut dan dibelah sungai Krueng Cunda. Ada 3 jalur yang menjadi jalur keluar-masuk yang menghubungkannya ke jalan Medan-Banda Aceh. Dua di Cunda dan satu lagi di Simpang Loskala.
Ada objek wisata apa saja di kota yang pernah masyhur dengan gas ini?
1.Pantai Ujong Blang


     Pantai Ujong Blang adalah salah satu pantai di Kota Lhokseumawe, Aceh Utara yang cukup terkenal. Pantai Ujong Blang terhampar dari muara sungai Cunda (kuala cangkoi) yang meliputi empat wilayah desa yaitu Desa Ujong Blang, Ulee Jalan, Hagu Barat Laut, dan Desa Hagu Tengah.
Pantai Ujong blang dinamakan berdasarkan desa di mana pantai ini berada. Arti "Ujong Blang" sendiri dalam bahasa aceh adalah "ujong" berarti ujung dan "blang" berarti sawah atau hamparankebun. Karena pada awalnya, wilayah Lhokseumawe terdiri dari areal sawah, rawa, dan tanah kosong.
Pemandangan matahari terbit atau Sunrise di pantai ini memiliki nuansa tersendiri. Pengunjung akan disuguhkan pemandangan kegiatan nelayan sehari - hari dengan latar belakang pabrik pencairan gas PT. ARUN di kejauhan. Pantai Ujong Blang yang sekarang telah mengalami abrasi yang sangat parah, sehingga hamparan pantai yang pada awal era 90-an dulu mencapai puluhan meter dari bibir pantai menjadi berkurang drastis.
Namun begitu, Pantai Ujong Blang masih tetap diminati sebagai tujuan wisata para turis lokal untuk menghabiskan hari libur. selain karena jarak nya yang dekat, objek wisata ini juga memiliki fasilitas yang cukup baik.


2.Makam Sultan Malikussaleh (Pusat Kerajaan Samudra Pasai)

   
     Kerajaan Samudra Pasai merupakan Kerajaan Islam terbesar di Indonesia pada abad ke-13, yg bukan hanya menjadi Pusat Perdagangan Internasional, tapi juga Peradaban dan Pendidikan Islam. Kerajaan ini didirikan oleh Meurah Silu yg bergelar Malik al-Saleh atau yang lebih dikenal dengan Malikussaleh, dan merupakan Raja Pertama Kerajaan Samudra Pasai. Bukti sejarah yg bisa dilihat adalah batu-batu nisan yg berhiaskan kaligraphy ayat-ayat suci yg bernilai sejarah tinggi.


3.Pulau Seumadu


     Bagi warga Lhoksumawe dan Aceh Utara, obyek wisata ini memang sebagai tujuan utama. Objek wisata lainnya tenggelam akibat konflik yang berkepanjangan di Aceh. Misalnya saja objek wisata Blang Kolam, sekitar 10 kilometer arah selatan kota Lhoksumawe, karena konflik daerah itu terpaksa di tutup untuk umum dan lama tak terawat.

Tak heran jika Pulau Seumadu seakan menjadi obyek wisata pilihan warga. Apalagi menuju ke sana juga tak sulit. Letaknya tepat berada di depan pintu utama komplek perumahan PT Arun. Di depan pintu perumahan untuk karyawan perusahaan minyak terbesar di Aceh itu jalan mulus terbentang luas.

Di sana terlihat area wisata yang rimbun dengan cemara membuat. Suasana sejuk. Puluhan camar memperindah lokasi itu. Pengunjung dapat leluasa duduk di bawah cemara, sekadar melepas lelah dan menikmati waktu liburan.

Kelebihan lain obyek wisata adalah letaknya yang strategis, tak jauh dari jalan raya Medan – Banda Aceh. Selain itu, pengunjung dimanjakan oleh alam yang menyimpan banyak ikan dan kerang.

Jika Anda hobi memancing, di sinilah tempatnya. Di depan pondok yang menyediakan tempat duduk dan makanan siap saji, siapa saja bisa memancing. Ikan Tongkol ukuran kecil mudah di dapat.

Inilah yang membuat Pulau Seumadu seakan menjadi istimewa. Bukan hanya wisatawan yang memancing di daerah itu, jika Senin-Jumat, nelayan setempat juga memanfaatkan teluk itu untuk mencari ikan.

Selain itu, pemilik warung di daerah itu juga menyediakan dua sampan bentuk bebek untuk anak-anak bermain. Fasilitas sampan ini sudah dihitung ke dalam harga parkir.

Untuk sepeda motor, pengelola wisata memasang bandrol Rp2.000, sedangkan untuk kendaraan roda empat, Rp5.000. Jika parkir di areal resmi yang telah disediakan, maka perahu bebek bisa digunakan selama 15 menit. Selebihnya, harus rela bergantian dengan pengunjung lainnya.

Anda bisa menyeberang melewati teluk di depan warung yang banyak menyimpan ikan itu. Biasanya wisatawan selalu ingin menyeberang. Ingin menikmati deburan pantai. Untuk menyeberang, carilah teluk yang sedikit dangkal.

Di lokasi tertentu, teluk itu hanya memiliki kedalaman setengah meter. Luas teluk itu sekitar 30 meter persegi. Di seberang teluk juga terdapat puluhan pohon cemara dan kelapa yang melambai seakan mengajak pengunjung untuk menikmati wisata pantai dari dekat.


4.Krueng Cunda



   Krueng Cunda adalah aliran laut yang memisahkan daratan Lhokseumawe dengan daratan Pulau Sumatera. Namanya berasal dari bahasa Aceh "Krueng" artinya sungai dan "Cunda" adalah nama wilayah yang dialiri sungai ini. Krueng Cunda sebenarnya adalah selat, bukan sungai.Krueng Cunda ini dijadikan tempat budidaya ikan air asin oleh penduduk sekitar, karena selain airnya cukup bersih juga tidak ada ombak atau riak besar yang dapat merusak keramba atau penampungan ikan milik penduduk yang rata-rata terbuat dari kayu dan bambu.



5.Makam Putroe Neng


Makam Putroe Neng berada di Blang Puloe, Kota Lhokseumawe. Aslinya beliau bernama Nian Nio Lian Khi, yaitu seorang komandan perang wanita yang berasal dari Cina. Konon Nian Nio Lian Khi dikalahkan oleh pasukan Meurah Johan yang dipimpin seorang ulama yang berasal dari kerajaan Pereulak dimana pada saat itu mereka berada di Indra Purba yang bercocok tanam di daerah Maprai (sekarang daerah Sibreh) dan mereka membuka kebun lada dan merica. Setelah kalah, Jenderal Nian Nio Lian Khi masuk Islam dan diberi gelar Putroe Neng.


6.Pantai Rancong


Pantai Rancong yang bersebelahan dengan Pulau Seumadu merupakan objek wisata alam yang berada di Aceh tepatnya di Kota Lhokseumawe. Keindahan pantai ini dapat memukau wisatawan asing maupun domestik, apalagi pada saat hari libur tiba sangat ramai pengunjungnya, terlebih untuk akhir pekan berkumpul bersama keluarga akan lebih menyenangkan.

Pesona wisata Pantai Meuraksa dulunya adalah sebuah objek wisata yang sangat indah, tetapi setelah tsunami, pantai Meuraksa menjadi tidak terawat. Pantai Meuraksa ini berlokasi di kawasan Kecawatan Blang Magat, Kota Lhokseumawe.

Sumber:

2 komentar:

  1. Kota Lhokseumawe memang bnyak menyajikan tempat wisata yang bikin para traveler kepo pengen menikmati keindahan wisata di sana. setelah baca artikel ini selain bnyak menambah info saya juga jadi gak sabar pengen kesana nih min, btw thanks banget ya buat infonya

    BalasHapus

Harap berkomentar dengan cerdas dan bijak.Diharapkan anda tidak berkomentar dengan komentar yang berbau sara,rasis,dll
Terima kasih