Aceh
umumnya identik dengan kota Banda Aceh dan juga Sabang.Kedua tempat itu menjadi
salah satu Destinasi Wisata di Indonesia.Tapi tahukah anda?bahwa selain daerah
tersebut masih ada tempat lain di Aceh yang berpotensi menjadi Destinasi Wisata
baru?
Lhokseumawe
misalnya. Kota kecil yang dikenal sebagai kota gas ini adalah sebuah pulau yang
luasnya hanya 11 km yang dikelilingi laut dan dibelah sungai Krueng Cunda. Ada
3 jalur yang menjadi jalur keluar-masuk yang menghubungkannya ke jalan
Medan-Banda Aceh. Dua di Cunda dan satu lagi di Simpang Loskala.
Ada
objek wisata apa saja di kota yang pernah masyhur dengan gas ini?
1.Pantai Ujong Blang
Pantai Ujong Blang adalah salah satu pantai di Kota Lhokseumawe, Aceh Utara yang cukup terkenal. Pantai Ujong
Blang terhampar dari muara sungai Cunda (kuala cangkoi) yang meliputi empat
wilayah desa yaitu Desa Ujong Blang, Ulee Jalan, Hagu Barat Laut, dan Desa Hagu
Tengah.
Pantai Ujong blang dinamakan
berdasarkan desa di mana pantai ini berada. Arti "Ujong Blang"
sendiri dalam bahasa aceh adalah "ujong" berarti ujung dan
"blang" berarti sawah atau hamparankebun. Karena pada
awalnya, wilayah Lhokseumawe terdiri dari areal sawah, rawa, dan tanah kosong.
Pemandangan matahari terbit
atau Sunrise di pantai ini memiliki nuansa
tersendiri. Pengunjung akan disuguhkan pemandangan kegiatan nelayan sehari -
hari dengan latar belakang pabrik pencairan gas PT. ARUN di kejauhan. Pantai Ujong Blang yang sekarang telah mengalami abrasi yang sangat parah, sehingga hamparan pantai yang pada awal
era 90-an dulu mencapai puluhan meter dari bibir pantai menjadi berkurang
drastis.
Namun begitu, Pantai Ujong Blang masih tetap diminati sebagai tujuan
wisata para turis lokal untuk menghabiskan hari libur. selain karena jarak nya
yang dekat, objek wisata ini juga memiliki fasilitas yang cukup baik.
2.Makam Sultan
Malikussaleh (Pusat Kerajaan Samudra Pasai)
Kerajaan Samudra Pasai merupakan Kerajaan Islam
terbesar di Indonesia pada abad ke-13, yg bukan hanya menjadi Pusat Perdagangan
Internasional, tapi juga Peradaban dan Pendidikan Islam. Kerajaan ini didirikan
oleh Meurah Silu yg bergelar Malik al-Saleh atau yang lebih dikenal dengan
Malikussaleh, dan merupakan Raja Pertama Kerajaan Samudra Pasai. Bukti sejarah
yg bisa dilihat adalah batu-batu nisan yg berhiaskan kaligraphy ayat-ayat suci
yg bernilai sejarah tinggi.
3.Pulau Seumadu
Bagi warga Lhoksumawe dan Aceh
Utara, obyek wisata ini memang sebagai tujuan utama. Objek wisata lainnya
tenggelam akibat konflik yang berkepanjangan di Aceh. Misalnya saja objek
wisata Blang Kolam, sekitar 10 kilometer arah selatan kota Lhoksumawe, karena
konflik daerah itu terpaksa di tutup untuk umum dan lama tak terawat.
Tak
heran jika Pulau Seumadu seakan menjadi obyek wisata pilihan warga. Apalagi
menuju ke sana juga tak sulit. Letaknya tepat berada di depan pintu utama
komplek perumahan PT Arun. Di depan pintu perumahan untuk karyawan perusahaan
minyak terbesar di Aceh itu jalan mulus terbentang luas.
Di
sana terlihat area wisata yang rimbun dengan cemara membuat. Suasana sejuk.
Puluhan camar memperindah lokasi itu. Pengunjung dapat leluasa duduk di bawah
cemara, sekadar melepas lelah dan menikmati waktu liburan.
Kelebihan
lain obyek wisata adalah letaknya yang strategis, tak jauh dari jalan raya
Medan – Banda Aceh. Selain itu, pengunjung dimanjakan oleh alam yang menyimpan
banyak ikan dan kerang.
Jika
Anda hobi memancing, di sinilah tempatnya. Di depan pondok yang menyediakan
tempat duduk dan makanan siap saji, siapa saja bisa memancing. Ikan Tongkol
ukuran kecil mudah di dapat.
Inilah
yang membuat Pulau Seumadu seakan menjadi istimewa. Bukan hanya wisatawan yang
memancing di daerah itu, jika Senin-Jumat, nelayan setempat juga memanfaatkan
teluk itu untuk mencari ikan.
Selain
itu, pemilik warung di daerah itu juga menyediakan dua sampan bentuk bebek
untuk anak-anak bermain. Fasilitas sampan ini sudah dihitung ke dalam harga
parkir.
Untuk
sepeda motor, pengelola wisata memasang bandrol Rp2.000, sedangkan untuk
kendaraan roda empat, Rp5.000. Jika parkir di areal resmi yang telah
disediakan, maka perahu bebek bisa digunakan selama 15 menit. Selebihnya, harus
rela bergantian dengan pengunjung lainnya.
Anda
bisa menyeberang melewati teluk di depan warung yang banyak menyimpan ikan itu.
Biasanya wisatawan selalu ingin menyeberang. Ingin menikmati deburan pantai.
Untuk menyeberang, carilah teluk yang sedikit dangkal.
Di
lokasi tertentu, teluk itu hanya memiliki kedalaman setengah meter. Luas teluk
itu sekitar 30 meter persegi. Di seberang teluk juga terdapat puluhan pohon
cemara dan kelapa yang melambai seakan mengajak pengunjung untuk menikmati
wisata pantai dari dekat.
4.Krueng Cunda
Krueng Cunda adalah aliran laut yang memisahkan daratan
Lhokseumawe dengan daratan Pulau Sumatera. Namanya berasal dari bahasa Aceh
"Krueng" artinya
sungai dan "Cunda" adalah nama wilayah yang dialiri
sungai ini. Krueng Cunda sebenarnya adalah selat, bukan sungai.Krueng
Cunda ini dijadikan tempat budidaya ikan air asin oleh penduduk sekitar, karena
selain airnya cukup bersih juga tidak ada ombak atau riak besar yang dapat
merusak keramba atau penampungan ikan milik penduduk yang rata-rata terbuat
dari kayu dan bambu.
5.Makam Putroe Neng
Makam Putroe Neng berada di Blang Puloe, Kota
Lhokseumawe. Aslinya beliau bernama Nian Nio Lian Khi, yaitu seorang komandan
perang wanita yang berasal dari Cina. Konon Nian Nio Lian Khi dikalahkan oleh
pasukan Meurah Johan yang dipimpin seorang ulama
yang berasal dari kerajaan Pereulak dimana pada saat itu mereka berada di Indra
Purba yang bercocok tanam di daerah Maprai (sekarang daerah Sibreh) dan mereka
membuka kebun lada dan merica. Setelah kalah, Jenderal Nian Nio Lian Khi masuk
Islam dan diberi gelar Putroe Neng.
6.Pantai Rancong
Pantai Rancong yang bersebelahan dengan Pulau
Seumadu merupakan objek wisata alam yang berada
di Aceh tepatnya di Kota Lhokseumawe. Keindahan pantai ini dapat memukau
wisatawan asing maupun domestik, apalagi pada saat hari libur tiba sangat ramai
pengunjungnya, terlebih untuk akhir pekan berkumpul bersama keluarga akan lebih
menyenangkan.
Pesona wisata Pantai Meuraksa dulunya adalah sebuah
objek wisata yang sangat indah, tetapi setelah tsunami, pantai Meuraksa menjadi tidak
terawat. Pantai Meuraksa ini berlokasi di
kawasan Kecawatan Blang Magat, Kota Lhokseumawe.
Sumber:
Salam dari kami Komunitas Adsense Kota Lhokseumawe
BalasHapusKota Lhokseumawe memang bnyak menyajikan tempat wisata yang bikin para traveler kepo pengen menikmati keindahan wisata di sana. setelah baca artikel ini selain bnyak menambah info saya juga jadi gak sabar pengen kesana nih min, btw thanks banget ya buat infonya
BalasHapus