11 Masjid Terindah di Dunia

Masjid adalah sebuah tempat ibadah bagi umat muslim.Banyak sekali kita temukan masjid-masjid yang mempunyai desain serta bentuk yang unik dan indah.Kali ini kami rangkum 11 masjid terindah di dunia...

Filosofi Ruangan Museum Tsunami Aceh

Untuk mengenang dan peringatan peristiwa bencana TSUNAMI yang melanda aceh pada tahun 2004 silam. Aceh membangun sebuah museum yang didirikan oleh arsitekutr bernama Ridwan Kamil asal Indonesia ini...

Legenda Tapak Tuan

Konon di zaman dulu kala,di Aceh Selatan hiduplah seorang manusia yang bertubuh besar dan tinggi sebesar 7 meter.Sepanjang hari ia hanya bertapa sambil berzikir didalam gua,ia dijuluki Tuan Tapa...

11 Stadion Terbaik di Indonesia

Di abad 21 ini,sepak bola mungkin menjadi rajanya olahraga di seluruh dunia.Sepak bola menjadi salah satu olahraga terpopuler di dunia.Untuk bermain sepak bola dibutuhkan sebuah lapangan atau yang biasa disebut Stadion...

Bubur Kanji Rumbi

Bubur Kanji Rumbi adalah salah satu makanan khas Aceh,ingin tahu seperti apa sih bubur kanji rumbi serta resepnya?Mari kita...

Minggu, 18 Agustus 2013

Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia di Aceh

Aceh Semarak Merah Putih

BANDA ACEH - Peringatan HUT ke-68 RI yang berlangsung di seluruh wilayah Aceh, Sabtu (17/8) dilaporkan berjalan lancar dan khidmat. Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Zahari Siregar mengungkapkan, sebanyak 3,5 juta lembar Merah Putih berkibar di Aceh yang sekaligus membuktikan kecintaan masyarakat daerah ini pada Merah Putih dan NKRI.

“Banyaknya masyarakat yang hadir di tempat-tempat upacara peringatan HUT RI dan berkibarnya bendera Merah Putih di wilayah Aceh mencapai 3,5 juta lembar, membuktikan kecintaan rakyat Aceh terhadap NKRI. Atas kecintaan masyarakat terhadap bendera Merah Putih, kami ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya,” kata Pangdam Zahari Siregar usai upacara puncak peringatan HUT ke-68 RI di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Sabtu (17/8).
Menurut Pangdam, peringatan HUT ke-68 RI di seluruh Aceh dihadiri puluhan bahkan ratusan ribu masyarakat termasuk yang dilaksanakan di ibu kota Provinsi Aceh, Banda Aceh. Peringatan HUT RI kali ini diwarnai atraksi terjun payung oleh TNI AU di beberapa daerah seperti Lhokseumawe, Seneuddon, Bireuen, Aceh Barat (Kaway XVI) termasuk Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.

Pangdam Iskandar Muda juga menyatakan sangat puas karena Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah memenuhi janjinya menjadi inspektur upacara peringatan detik-detik proklamasi dan pengibaran bendera Merah Putih di Lapangan Blang Padang.

“Ini membuktikan bahwa perdamaian Aceh yang telah berjalan delapan tahun semakin kuat dan kokoh di Tanah Rencong ini. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh yang telah menghadiri upacara peringatan HUT ke-68 RI dan mengibarkan bendera Merah Putih di 23 kabupaten/kota,” tandas Pangdam Iskandar Muda.

Pangkostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo menyatakan, rakyat Aceh sangat cinta dengan NKRI yang dibuktikan dengan antusiasnya mereka memeriahkan HUT ke-68 Kemerdekaan RI di seluruh pelosok provinsi ini.

“Antusias masyarakat untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI sangat besar, sehingga Bendera Merah Putih berkibar di mana-mana hingga ke pelosok desa,” katanya usai upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, kemarin.

Upacara yang turut dihadiri Kasdam Iskandar Muda Brigjen TNI Suhastir Susmex, Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Hipdizah, Wakil Bupati Aceh Utara Muhammad Jamil dan Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Inf Agus Tri Antoni itu juga dihadiri seribuan warga.

Pangkostrad menyatakan, bila melihat antusias masyarakat yang mengibarkan Bendera Merah Putih menunjukkan rakyat Aceh cinta NKRI.
LKBN Antara melaporkan, bendera Merah Putih berkibar di sepanjang jalan lintas pantai timur-utara dan barat-selatan Aceh. Bendera tersebut berkibar empat hari sebelum peringatan puncak HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2013.
Pantauan di daerah-daerah, hampir di sepanjang jalan negara dan provinsi di Aceh berkibar dengan rapi Bendera Merah Putih yang dipasang masyarakat dan anggota TNI/Polri. Selain di sepanjang jalan, masyarakat juga mengibarkan bendera Merah Putih di rumah masing-masing.

Untuk membantu masyarakat, pihak pemerintah melalui Polri dan TNI membagi-bagikan bendera untuk dikibarkan menjelang HUT RI tersebut.


Sabtu, 10 Agustus 2013

Mohon Maaf Lahir dan Batin

Assalamualaiku wr wb

Ramadhan telah berakhir,menandakan datangnya hari yang Fitri.
Di hari yang indah ini,saya memohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan saya yang disengaja maupun tidak,mungkin ada beberapa kata dalam postingan ini menyinggung perasaan pengunjung saya mohon maaf sebesar-besarnya

Mungkin sudah banyak dari pengunjung yang sudah bosan dengan kata-kata “Jika ALLAH saja bisa memaafkan umatnya,kenapa kita manusia tidak mau memaafkan?”

Ya,ALLAH sebagai sang pencipta kita semua saja bisa memaafkan dosa-dosa kita.Kenapa kita sebagai makhluk ciptaannya yang lemah tidak mampu memaafkan kesahalan saudara-saudara kita?
Tanpa bermaksud menceramahi mari kita sama-sama saling maaf-maafan dengan saudara-saudara kita .

Mohon Maaf Lahir dan Batin

Wassalamualaikum wr wb
Penulis
J

Ahmad Faiz

Minggu, 04 Agustus 2013

Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar

Dinamakan lailatul qodr karena pada malam itu malaikat diperintahkan oleh Allah swt untuk menuliskan ketetapan tentang kebaikan, rezeki dan keberkahan di tahun ini, sebagaimana firman Allah swt :

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ ﴿٣﴾فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ ﴿٤﴾أَمْرًا مِّنْ عِندِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ ﴿٥﴾

Artinya : ”Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi[1369] dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami. Sesungguhnya kami adalah yang mengutus rasul-rasul.” (QS. Ad Dukhan : 3 – 5)
Al Qurthubi mengatakan bahwa pada malam itu pula para malaikat turun dari setiap langit dan dari sidrotul muntaha ke bumi dan mengaminkan doa-doa yang diucapkan manusia hingga terbit fajar. Para malaikat dan jibril as turun dengan membawa rahmat atas perintah Allah swt juga membawa setiap urusan yang telah ditentukan dan ditetapkan Allah di tahun itu hingga yang akan datang. Lailatul Qodr adalah malam kesejahteraan dan kebaikan seluruhnya tanpa ada keburukan hingga terbit fajar, sebagaimana firman-Nya :

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ﴿٤﴾سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿٥﴾

Artinya : ”Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qodr : 4 – 5)
Diantara hadits-hadits yang menceritakan tentang tanda-tanda lailatul qodr adalah :
1. Sabda Rasulullah saw,”Lailatul qodr adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari pada hari itu bersinar kemerahan lemah.” Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang dishahihkan oleh Al Bani.
2. Sabda Rasulullah saw,”Sesungguhnya aku diperlihatkan lailatul qodr lalu aku dilupakan, ia ada di sepuluh malam terakhir. Malam itu cerah, tidak panas dan tidak dingin bagaikan bulan menyingkap bintang-bintang. Tidaklah keluar setannya hingga terbit fajarnya.” (HR. Ibnu Hibban)
3. Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya para malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi daripada jumlah pepasiran.” (HR. Ibnu Khuzaimah yang sanadnya dihasankan oleh Al Bani)
4. Rasulullah saw berabda,”Tandanya adalah matahari terbit pada pagi harinya cerah tanpa sinar.” (HR. Muslim)
Terkait dengan berbagai tanda-tanda Lailatul Qodr yang disebutkan beberapa hadits, Syeikh Yusuf al Qaradhawi mengatakan,”Semua tanda tersebut tidak dapat memberikan keyakinan tentangnya dan tidak dapat memberikan keyakinan yakni bila tanda-tanda itu tidak ada berarti Lailatul Qodr tidak terjadi malam itu, karena lailatul qodr terjadi di negeri-negeri yang iklim, musim, dan cuacanya berbeda-beda. Bisa jadi ada diantara negeri-negeri muslim dengan keadaan yang tak pernah putus-putusnya turun hujan, padahal penduduk di daerah lain justru melaksanakan shalat istisqo’. Negeri-negeri itu berbeda dalam hal panas dan dingin, muncul dan tenggelamnya matahari, juga kuat dan lemahnya sinarnya. Karena itu sangat tidak mungkin bila tanda-tanda itu sama di seluruh belahan bumi ini. (Fiqih Puasa hal 177 – 178)
Sumber: Eramuslim.com

Kamis, 01 Agustus 2013

Janji Megawati Sang "Cut Nyak Palsu" di Tanah Aceh


"...Untuk Rakyat Aceh,percayalah,Cut Nyak tak akan membiarkan setetes pun darah tumpah di Tanah Rencong..."-Megawati

SEDIKIT sekali yang ingat tentang hari itu, 30 Juli. Padahal, bagi orang Aceh hari ini merupakan salah satu hari sejarah janji, janji yang tidak pernah ditepati oleh seorang mantan Presiden Megawati Soekarno Putri.

Tepat 14 tahun silam, 30 Juli 1999, Megawati sempat berpidato di Aceh. Di hadapan ulama dan rakyat Tanah Serambi, Megawati berujar, “Untuk rakyat Aceh, percayalah, “Cut nyak” tak akan membiarkan setetes pun darah tumpah di Tanah Rencong.”

Kalimat itu ia pekikkan di pengeras suara tatkala pidato kemenangan partainya, Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Megawati memberanikan diri melakapkan dirinya sebagai “Cut Nyak”, nama pahlawan wanita Aceh. Hal inilah yang membuat orang Aceh seketika terkesima pada sosok anak bekas Presiden Pertama Indonesia itu.

Janji tetaplah janji. Nyatanya, setelah menjadi presiden, Megawati lupa bahwa ribuan orang Aceh pernah memilih dia dan partainya. Dari Istana Negara, ia justru mengirimkan 40.000 pasukan ke Aceh dalam rangka Darurat Militer.

Pengiriman itu tidak lama setelah ia dilantik jadi Presiden. Ribuan nyawa kemudian melayang dengan mudah. Aceh kembali bersimbah darah.

Sudah menjadi karakter orang Aceh, lekas iba dan kasihan melihat orang lain, apalagi orang tersebut sampai menangis. Inilah yang dilakoni oleh Mega tatkala kampanye kemenangan PDI di Aceh 1999 lalu.

Sembari mengucapkan janji tidak akan ada lagi pertumpahan darah di Tanah Rencong, Mega berbasah mata dalam suaranya yang diserakbasahkan. Persis seperti ayahnya.

Megawati yang kerap disapa “Mbak Mega” di Tanah Jawa merupakan presiden ke-5 Republik Indonesia. Ia menduduki kursi kepresidenan 23 Juli 2001 dan berakhir pada 20 Oktober 2004. Presiden perempuan pertama di Indonesia ini kalah dalam percaturan politik berikutnya dari Susilo Bambang Yudhoyono.


Kini, semua hari itu di hari ini hanya tinggal kenangan. Aceh tetaplah “Tanah 1000 Janji” dari Republik Ibu Pertiwi. Semoga kali ini, Aceh benar-benar aman, damai seperti harapan banyak orang. Semoga!