Minggu, 18 Agustus 2013
Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia di Aceh
BANDA ACEH - Peringatan HUT ke-68 RI yang
berlangsung di seluruh wilayah Aceh, Sabtu (17/8) dilaporkan berjalan lancar
dan khidmat. Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Zahari Siregar mengungkapkan,
sebanyak 3,5 juta lembar Merah Putih berkibar di Aceh yang sekaligus
membuktikan kecintaan masyarakat daerah ini pada Merah Putih dan NKRI.
“Banyaknya
masyarakat yang hadir di tempat-tempat upacara peringatan HUT RI dan
berkibarnya bendera Merah Putih di wilayah Aceh mencapai 3,5 juta lembar,
membuktikan kecintaan rakyat Aceh terhadap NKRI. Atas kecintaan masyarakat
terhadap bendera Merah Putih, kami ucapkan terima kasih yang
setinggi-tingginya,” kata Pangdam Zahari Siregar usai upacara puncak peringatan
HUT ke-68 RI di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, Sabtu (17/8).
Menurut
Pangdam, peringatan HUT ke-68 RI di seluruh Aceh dihadiri puluhan bahkan
ratusan ribu masyarakat termasuk yang dilaksanakan di ibu kota Provinsi Aceh,
Banda Aceh. Peringatan HUT RI kali ini diwarnai atraksi terjun payung oleh TNI
AU di beberapa daerah seperti Lhokseumawe, Seneuddon, Bireuen, Aceh Barat
(Kaway XVI) termasuk Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.
Pangdam
Iskandar Muda juga menyatakan sangat puas karena Gubernur Aceh, dr Zaini
Abdullah memenuhi janjinya menjadi inspektur upacara peringatan detik-detik
proklamasi dan pengibaran bendera Merah Putih di Lapangan Blang Padang.
“Ini
membuktikan bahwa perdamaian Aceh yang telah berjalan delapan tahun semakin
kuat dan kokoh di Tanah Rencong ini. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih
kepada masyarakat Aceh yang telah menghadiri upacara peringatan HUT ke-68 RI
dan mengibarkan bendera Merah Putih di 23 kabupaten/kota,” tandas Pangdam
Iskandar Muda.
Pangkostrad
Letjen TNI Gatot Nurmantyo menyatakan, rakyat Aceh sangat cinta dengan NKRI
yang dibuktikan dengan antusiasnya mereka memeriahkan HUT ke-68 Kemerdekaan RI
di seluruh pelosok provinsi ini.
“Antusias
masyarakat untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI sangat besar, sehingga Bendera
Merah Putih berkibar di mana-mana hingga ke pelosok desa,” katanya usai upacara
detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh
Utara, kemarin.
Upacara
yang turut dihadiri Kasdam Iskandar Muda Brigjen TNI Suhastir Susmex, Danrem
011/Lilawangsa Kolonel Inf Hipdizah, Wakil Bupati Aceh Utara Muhammad Jamil dan
Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Inf Agus Tri Antoni itu juga dihadiri seribuan
warga.
Pangkostrad
menyatakan, bila melihat antusias masyarakat yang mengibarkan Bendera Merah
Putih menunjukkan rakyat Aceh cinta NKRI.
LKBN
Antara melaporkan, bendera Merah Putih berkibar di sepanjang jalan lintas
pantai timur-utara dan barat-selatan Aceh. Bendera tersebut berkibar empat hari
sebelum peringatan puncak HUT Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2013.
Pantauan
di daerah-daerah, hampir di sepanjang jalan negara dan provinsi di Aceh
berkibar dengan rapi Bendera Merah Putih yang dipasang masyarakat dan anggota
TNI/Polri. Selain di sepanjang jalan, masyarakat juga mengibarkan bendera Merah
Putih di rumah masing-masing.
Untuk
membantu masyarakat, pihak pemerintah melalui Polri dan TNI membagi-bagikan
bendera untuk dikibarkan menjelang HUT RI tersebut.
Sumber:Aceh.tribunnews.com
Sabtu, 10 Agustus 2013
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Assalamualaiku wr wb
Ramadhan telah berakhir,menandakan
datangnya hari yang Fitri.
Di hari yang indah ini,saya memohon
maaf lahir dan batin atas segala kesalahan saya yang disengaja maupun
tidak,mungkin ada beberapa kata dalam postingan ini menyinggung perasaan
pengunjung saya mohon maaf sebesar-besarnya
Mungkin sudah banyak dari pengunjung
yang sudah bosan dengan kata-kata “Jika ALLAH saja bisa memaafkan
umatnya,kenapa kita manusia tidak mau memaafkan?”
Ya,ALLAH sebagai sang pencipta kita semua saja bisa memaafkan dosa-dosa kita.Kenapa kita sebagai makhluk ciptaannya yang lemah tidak mampu memaafkan kesahalan saudara-saudara kita?
Tanpa bermaksud menceramahi mari kita
sama-sama saling maaf-maafan dengan saudara-saudara kita .
Mohon Maaf Lahir dan Batin
Wassalamualaikum wr wb
Penulis
J
Ahmad Faiz
Minggu, 04 Agustus 2013
Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
Dinamakan lailatul qodr karena pada
malam itu malaikat diperintahkan oleh Allah swt untuk menuliskan ketetapan
tentang kebaikan, rezeki dan keberkahan di tahun ini, sebagaimana firman Allah
swt :
إِنَّا
أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ ﴿٣﴾فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ ﴿٤﴾أَمْرًا مِّنْ عِندِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ ﴿٥﴾
Artinya : ”Sesungguhnya kami menurunkannya pada
suatu malam yang diberkahi[1369] dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi
peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu)
urusan yang besar dari sisi kami. Sesungguhnya kami adalah yang mengutus
rasul-rasul.” (QS. Ad Dukhan : 3 – 5)
Al Qurthubi mengatakan bahwa pada malam itu pula
para malaikat turun dari setiap langit dan dari sidrotul muntaha ke bumi dan
mengaminkan doa-doa yang diucapkan manusia hingga terbit fajar. Para malaikat
dan jibril as turun dengan membawa rahmat atas perintah Allah swt juga membawa
setiap urusan yang telah ditentukan dan ditetapkan Allah di tahun itu hingga
yang akan datang. Lailatul Qodr adalah malam kesejahteraan dan kebaikan
seluruhnya tanpa ada keburukan hingga terbit fajar, sebagaimana firman-Nya :
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ﴿٤﴾سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿٥﴾
Artinya : ”Pada malam itu turun malaikat-malaikat
dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam
itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qodr : 4 – 5)
Diantara hadits-hadits yang menceritakan tentang
tanda-tanda lailatul qodr adalah :
1. Sabda Rasulullah saw,”Lailatul qodr adalah malam
yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari pada hari itu bersinar
kemerahan lemah.” Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang dishahihkan oleh Al
Bani.
2. Sabda Rasulullah saw,”Sesungguhnya aku
diperlihatkan lailatul qodr lalu aku dilupakan, ia ada di sepuluh malam
terakhir. Malam itu cerah, tidak panas dan tidak dingin bagaikan bulan menyingkap
bintang-bintang. Tidaklah keluar setannya hingga terbit fajarnya.” (HR. Ibnu
Hibban)
3. Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya para
malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi daripada jumlah pepasiran.”
(HR. Ibnu Khuzaimah yang sanadnya dihasankan oleh Al Bani)
4. Rasulullah saw berabda,”Tandanya adalah matahari
terbit pada pagi harinya cerah tanpa sinar.” (HR. Muslim)
Terkait dengan berbagai tanda-tanda Lailatul Qodr
yang disebutkan beberapa hadits, Syeikh Yusuf al Qaradhawi mengatakan,”Semua
tanda tersebut tidak dapat memberikan keyakinan tentangnya dan tidak dapat
memberikan keyakinan yakni bila tanda-tanda itu tidak ada berarti Lailatul Qodr
tidak terjadi malam itu, karena lailatul qodr terjadi di negeri-negeri yang
iklim, musim, dan cuacanya berbeda-beda. Bisa jadi ada diantara negeri-negeri
muslim dengan keadaan yang tak pernah putus-putusnya turun hujan, padahal
penduduk di daerah lain justru melaksanakan shalat istisqo’. Negeri-negeri itu
berbeda dalam hal panas dan dingin, muncul dan tenggelamnya matahari, juga kuat
dan lemahnya sinarnya. Karena itu sangat tidak mungkin bila tanda-tanda itu
sama di seluruh belahan bumi ini. (Fiqih Puasa hal 177 – 178)
Sumber: Eramuslim.com
Kamis, 01 Agustus 2013
Janji Megawati Sang "Cut Nyak Palsu" di Tanah Aceh
"...Untuk Rakyat Aceh,percayalah,Cut Nyak tak akan membiarkan setetes pun darah tumpah di Tanah Rencong..."-Megawati
SEDIKIT sekali yang
ingat tentang hari itu, 30 Juli. Padahal, bagi orang Aceh hari ini merupakan
salah satu hari sejarah janji, janji yang tidak pernah ditepati oleh seorang
mantan Presiden Megawati Soekarno Putri.
Tepat 14 tahun silam, 30
Juli 1999, Megawati sempat berpidato di Aceh. Di hadapan ulama dan rakyat Tanah
Serambi, Megawati berujar, “Untuk rakyat Aceh, percayalah, “Cut nyak” tak akan
membiarkan setetes pun darah tumpah di Tanah Rencong.”
Kalimat itu ia pekikkan di
pengeras suara tatkala pidato kemenangan partainya, Partai Demokrasi Indonesia
(PDI). Megawati memberanikan diri melakapkan dirinya sebagai “Cut Nyak”, nama
pahlawan wanita Aceh. Hal inilah yang membuat orang Aceh seketika terkesima
pada sosok anak bekas Presiden Pertama Indonesia itu.
Janji tetaplah janji.
Nyatanya, setelah menjadi presiden, Megawati lupa bahwa ribuan orang Aceh
pernah memilih dia dan partainya. Dari Istana Negara, ia justru mengirimkan
40.000 pasukan ke Aceh dalam rangka Darurat Militer.
Pengiriman itu tidak lama setelah ia dilantik jadi Presiden. Ribuan nyawa kemudian melayang dengan mudah. Aceh kembali bersimbah darah.
Pengiriman itu tidak lama setelah ia dilantik jadi Presiden. Ribuan nyawa kemudian melayang dengan mudah. Aceh kembali bersimbah darah.
Sudah menjadi karakter orang
Aceh, lekas iba dan kasihan melihat orang lain, apalagi orang tersebut sampai
menangis. Inilah yang dilakoni oleh Mega tatkala kampanye kemenangan PDI di
Aceh 1999 lalu.
Sembari mengucapkan janji tidak akan ada lagi pertumpahan darah di Tanah Rencong, Mega berbasah mata dalam suaranya yang diserakbasahkan. Persis seperti ayahnya.
Sembari mengucapkan janji tidak akan ada lagi pertumpahan darah di Tanah Rencong, Mega berbasah mata dalam suaranya yang diserakbasahkan. Persis seperti ayahnya.
Megawati yang kerap disapa
“Mbak Mega” di Tanah Jawa merupakan presiden ke-5 Republik Indonesia. Ia
menduduki kursi kepresidenan 23 Juli 2001 dan berakhir pada 20 Oktober 2004.
Presiden perempuan pertama di Indonesia ini kalah dalam percaturan politik
berikutnya dari Susilo Bambang Yudhoyono.
Kini, semua hari itu di hari
ini hanya tinggal kenangan. Aceh tetaplah “Tanah 1000 Janji” dari Republik Ibu
Pertiwi. Semoga kali ini, Aceh benar-benar aman, damai seperti harapan banyak
orang. Semoga!
Sumber:Atjehcyber.net
Langganan:
Postingan (Atom)