Dinamakan lailatul qodr karena pada
malam itu malaikat diperintahkan oleh Allah swt untuk menuliskan ketetapan
tentang kebaikan, rezeki dan keberkahan di tahun ini, sebagaimana firman Allah
swt :
إِنَّا
أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ ﴿٣﴾فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ ﴿٤﴾أَمْرًا مِّنْ عِندِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ ﴿٥﴾
Artinya : ”Sesungguhnya kami menurunkannya pada
suatu malam yang diberkahi[1369] dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi
peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu)
urusan yang besar dari sisi kami. Sesungguhnya kami adalah yang mengutus
rasul-rasul.” (QS. Ad Dukhan : 3 – 5)
Al Qurthubi mengatakan bahwa pada malam itu pula
para malaikat turun dari setiap langit dan dari sidrotul muntaha ke bumi dan
mengaminkan doa-doa yang diucapkan manusia hingga terbit fajar. Para malaikat
dan jibril as turun dengan membawa rahmat atas perintah Allah swt juga membawa
setiap urusan yang telah ditentukan dan ditetapkan Allah di tahun itu hingga
yang akan datang. Lailatul Qodr adalah malam kesejahteraan dan kebaikan
seluruhnya tanpa ada keburukan hingga terbit fajar, sebagaimana firman-Nya :
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ﴿٤﴾سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿٥﴾
Artinya : ”Pada malam itu turun malaikat-malaikat
dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam
itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qodr : 4 – 5)
Diantara hadits-hadits yang menceritakan tentang
tanda-tanda lailatul qodr adalah :
1. Sabda Rasulullah saw,”Lailatul qodr adalah malam
yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari pada hari itu bersinar
kemerahan lemah.” Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah yang dishahihkan oleh Al
Bani.
2. Sabda Rasulullah saw,”Sesungguhnya aku
diperlihatkan lailatul qodr lalu aku dilupakan, ia ada di sepuluh malam
terakhir. Malam itu cerah, tidak panas dan tidak dingin bagaikan bulan menyingkap
bintang-bintang. Tidaklah keluar setannya hingga terbit fajarnya.” (HR. Ibnu
Hibban)
3. Rasulullah saw bersabda,”Sesungguhnya para
malaikat pada malam itu lebih banyak turun ke bumi daripada jumlah pepasiran.”
(HR. Ibnu Khuzaimah yang sanadnya dihasankan oleh Al Bani)
4. Rasulullah saw berabda,”Tandanya adalah matahari
terbit pada pagi harinya cerah tanpa sinar.” (HR. Muslim)
Terkait dengan berbagai tanda-tanda Lailatul Qodr
yang disebutkan beberapa hadits, Syeikh Yusuf al Qaradhawi mengatakan,”Semua
tanda tersebut tidak dapat memberikan keyakinan tentangnya dan tidak dapat
memberikan keyakinan yakni bila tanda-tanda itu tidak ada berarti Lailatul Qodr
tidak terjadi malam itu, karena lailatul qodr terjadi di negeri-negeri yang
iklim, musim, dan cuacanya berbeda-beda. Bisa jadi ada diantara negeri-negeri
muslim dengan keadaan yang tak pernah putus-putusnya turun hujan, padahal
penduduk di daerah lain justru melaksanakan shalat istisqo’. Negeri-negeri itu
berbeda dalam hal panas dan dingin, muncul dan tenggelamnya matahari, juga kuat
dan lemahnya sinarnya. Karena itu sangat tidak mungkin bila tanda-tanda itu
sama di seluruh belahan bumi ini. (Fiqih Puasa hal 177 – 178)
Sumber: Eramuslim.com
0 komentar:
Posting Komentar
Harap berkomentar dengan cerdas dan bijak.Diharapkan anda tidak berkomentar dengan komentar yang berbau sara,rasis,dll
Terima kasih