Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengadakan Saman Summit
2013. Perhelatan ini bakal menampilkan berbagai macam jenis tari Saman dari
berbagai wilayah di Indonesia.
Tak hanya itu, tarian yang
mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan
kebersamaan ini juga ditampilkan dari segala kalangan dan generasi. Mulai dari
anak-anak SD hingga oran dewasa.
Tarian Saman tergolong berbeda dengan
tarian lainnya. Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan
alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan
mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha.
Tepukan itu sebagai
sinkronisasi dari nada-nada yang dihasilkan. Para penari juga menghempaskan
badan ke berbagai arah. Mereka dipandu oleh seorang pemimpin yang
lazimnya disebut Syech.
Tari Saman juga menjelaskan banyak
makna dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya kerukunan dan ketepatan
waktu.
Keseragaman formasi dan ketepatan
waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari
dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar
dapat tampil dengan sempurna.
Tarian bernuansa islam itu berasal
dari suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk merayakan
peristiwa-peristiwa penting dalam adat yaitu. Tari saman pun telah ditetapkan
UNESCO (organisasi kebudayaan PBB) sebagai 'Daftar Representatif Budaya tak
Benda Warisan Manusia' dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk
Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO pada 24 November 2011 lalu.
Oh iya,Saman Summit 2013 ini diadakan berdasarkan kesuksesan Saman Summit 2012 yang diadakan di Taman Fatahillah Kota Tua, Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar
Harap berkomentar dengan cerdas dan bijak.Diharapkan anda tidak berkomentar dengan komentar yang berbau sara,rasis,dll
Terima kasih