Sebuah
gua yang terletak di dekat Kota Banda Aceh menyimpan rekaman sejarah tsunami
yang pernah menghantam wilayah paling barat Indonesia itu sejak ribuan tahun
lalu.
Tim yang dipimpin oleh Charles Rubin dari Earth Observatory Singapore, Nanyang Technological University, mengungkapnya dalam laporan penelitian
Tim yang dipimpin oleh Charles Rubin dari Earth Observatory Singapore, Nanyang Technological University, mengungkapnya dalam laporan penelitian
Jessica Pilarczyk, salah satu anggota tim, menyampaikan fakta hasil penelitian dalam pertemuan tahunan American Geophysical Union di San Fransisco, Kamis (12/12/2013).
Rekaman tsunami yang ditemukan berupa lapisan guano (kotoran kelelawar) dan tumpukan pecahan batu atau reruntuhan akibat erosi (debris) tsunami yang masuk ke gua.
BBC memberitakan, Pilarzyk mengungkapkan bahwa lapisan tersebut sangat jelas. Debris tsunami langsung dipisahkan oleh lapisan guano. Debris tsunami bisa diketahui dengan melihat karakteristik pasir dan organismenya, misalnya adanya mollusca dan foraminifera.
Pilarczyk dan rekannya melakukan penanggalan pada sedimen tersebut dan mengetahui bahwa sedimen itu terbentuk sejak 7.500 hingga 3.000 tahun yang lalu.
Penelitian terus dilanjutkan dan ilmuwan menemukan bahwa sedimen itu menyimpan jejak dari 7-10 tsunami yang pernah menghantam Aceh.
Gempa Besar
Dengan geometri gua, ilmuwan mengungkapkan bahwa tsunami dipicu oleh gempa yang bermagnitudo 8 atau lebih.
Menurut Pilarzyk, gua yang ditemukan sangat istimewa, memungkinkan sedimen yang menunjukkan sejarah kejadian tsunami benar-benar sempurna.
Tsunami pada 26 Desember 2004 yang dipicu oleh gempa bermagnitudo 9,2 juga mengirimkan material dari lautan. Material yang baru saja dikirim itu tidak merusak lapisan sebelumnya.
"Gua pesisir ini adalah pusat deposit yang unik dan memberi kita snapshot apa yang terjadi ribuan tahun, memungkinkan kita mengetahui setiap tsunami yang terjadi," kata Pilarczyk.
Sejarah yang terekam dalam sedimen itu punya pesan. Tsunami besar bukanlah peristiwa yang bisa dipastikan. Jeda antar-tsunami besar bisa saja sangat lama, tetapi bisa juga hanya beberapa dekade.
Dan ingat, Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di "Ring of Fire", tapal kuda garis patahan dan gunung berapi yang mengelilingi Pasifik Basin. Indonesia Rumah rumah bagi beberapa aktivitas seismik terbesar dan paling mematikan di dunia.
Sumber:Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar
Harap berkomentar dengan cerdas dan bijak.Diharapkan anda tidak berkomentar dengan komentar yang berbau sara,rasis,dll
Terima kasih